Tuberkulosis (TBC): Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Artikel

Tuberkulosis, atau lebih dikenal dengan TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyerang organ tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, dan otak. TBC masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, terutama di negara-negara berkembang.

  • Penyebab TBC

TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Bakteri ini dapat bertahan di udara dalam waktu yang cukup lama, sehingga meningkatkan risiko penularan terutama di tempat-tempat dengan ventilasi yang buruk.

  • Gejala TBC

Gejala TBC bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi, namun beberapa gejala umum TBC paru adalah:

1. Batuk Berkepanjangan: Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu, sering kali disertai dahak.

2. Demam: Demam ringan yang muncul pada sore atau malam hari.

3. Berkeringat di Malam Hari: Penderita sering kali mengalami keringat berlebih saat tidur.

4. Kehilangan Nafsu Makan dan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas.

5. Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

6. Nyeri Dada: Rasa sakit atau nyeri saat bernapas atau batuk.

  • Diagnosa dan Pengobatan

Diagnosa TBC dilakukan melalui beberapa langkah, seperti pemeriksaan fisik, tes dahak, rontgen dada, dan tes tuberkulin. Setelah didiagnosa, pengobatan TBC memerlukan waktu yang cukup lama, biasanya 6-9 bulan, dengan kombinasi beberapa jenis antibiotik seperti isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, dan ethambutol.

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan untuk mencegah resistensi obat, yaitu kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang digunakan.

  • Pencegahan TBC

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan TBC antara lain:

1.Vaksinasi: Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) yang diberikan pada bayi dapat memberikan perlindungan terhadap TBC.

2. Meningkatkan Ventilas: Memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi konsentrasi bakteri di udara.

3. Menjaga Kebersihan: Menutup mulut saat batuk atau bersin dan mencuci tangan secara teratur.

4. Hidup Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

5. Skrining Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti tenaga medis atau mereka yang tinggal di daerah dengan kasus TBC tinggi.

  • Kesimpulan

TBC adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati jika didiagnosa sejak dini. Kesadaran masyarakat tentang gejala dan pentingnya pengobatan yang tepat sangatlah penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini. Upaya bersama dari individu, masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi beban TBC di dunia.

Sumber:

  • WHO. (2023). Tuberculosis. Diakses dari [WHO](https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis).
  • CDC. (2023). Tuberculosis (TB). Diakses dari [CDC](https://www.cdc.gov/tb/default.htm).
  • Mayo Clinic. (2023). Tuberculosi. Diakses dari [Mayo Clinic](https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250).
Tags :
Gaya Hidup Sehat,pencegahan TBC,TBC,Tuberculosis
Share This :