Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang dapat melindungi lingkungan apabila menggunakan sumber daya dengan efisien dan melakukan perencanaan pembangunannya dengan bijaksana dan hati-hati. Namun sebaliknya, manusia juga dapat merusak lingkungan karena ketidaktahuan, keserakahan, dan ketidak-peduliannya. Perubahan iklim telah menjadi perhatian global dalam beberapa dekade terakhir dengan dampak yang meluas ke berbagai sektor terutama sektor kesehatan. Salah satu sektor kesehatan yang turut terpengaruh adalah Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Meskipun penyebab langsung TBC adalah bakteri, akan tetapi dampak perubahan iklim juga berperan dalam mempengaruhi penyebaran bakteri dan intensitas penyakit ini. Artikel ini akan membahas bagaimana perubahan iklim dapat memperburuk penyebaran TBC serta faktor-faktor lingkungan apa saja yang menjadi pendorongnya.
Dampak Perubahan Iklim terhadap Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi TBC
Perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, dan cuaca ekstrem yang berpotensi merusak kesehatan manusia. Beberapa aspek lingkungan yang dipengaruhi perubahan iklim dapat berdampak langsung atau tidak langsung pada penyebaran TBC:
- Kualitas Udara yang Menurun
Perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara, terutama di kawasan perkotaan yang padat pemukiman dan penduduk. Penurunan kualitas udara akibat polutan seperti partikulat halus dan ozon dapat melemahkan sistem pernapasan, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TBC. Kualitas udara yang buruk juga dikaitkan dengan peningkatan angka kejadian TBC, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. - Kepadatan Permukiman dan Perpindahan Penduduk
Perubahan iklim memicu bencana alam, seperti banjir dan kekeringan, yang memaksa penduduk bermigrasi ke daerah lain. Kondisi ini sering kali menyebabkan kepadatan permukiman, yang meningkatkan risiko penularan TBC melalui udara. Aliran udara yang panas merupakan kondisi yang kondusif untuk penyebaran kuman TBC. Migrasi penduduk dalam jumlah besar juga memperburuk penyebaran TBC, terutama jika terdapat individu yang sudah terinfeksi TBC.
Kondisi Sosil Ekonomi yang Memperburuk Penyebaran TBC
Perubahan iklim juga memengaruhi kondisi sosial Ekonomi masyarakat, seperti ketersediaan pangan dan akses terhadap layanan kesehatan. Dampak perubahan iklim pada ekonomi dapat membuat masyarakat miskin semakin menghawatirkan, sehingga mereka lebih rentan terkena penyakit infeksi seperti TBC:
- Ketidakstabilan Ekonomi dan Akses Terbatas ke Pelayanan Kesehatan
Perubahan iklim yang memengaruhi produksi pangan, menyebabkan kenaikan harga bahan makanan. Masyarakat miskin seringkali terdampak paling parah, dengan gizi buruk yang menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi TBC. Ketidakstabilan ekonomi juga berdampak pada akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, sehingga pasien TBC sulit mendapatkan pengobatan yang memadai. - Kondisi Hunian yang Tidak Memadai
Perubahan iklim memperparah kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, terutama di kawasan miskin di perkotaan. Ruang tinggal yang sempit, ventilasi yang buruk, dan populasi yang padat adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko penularan TBC. Selain itu, cuaca yang semakin ekstrem dapat memperburuk kondisi hunian yang tidak layak, membuat lingkungan tersebut menjadi area potensial bagi penyebaran TBC.
Tantangan dan Upaya Penanggulangan
Dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim terhadap penyebaran TBC, diperlukan langkah-langkah strategis dari lintas sektor. Beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan
Pemerintah dan organisasi kesehatan harus memastikan bahwa akses terhadap layanan TBC tersedia secara luas, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rentan dan terdampak perubahan iklim. Hal ini termasuk penguatan infrastruktur kesehatan, penambahan jumlah tenaga medis, serta penyediaan fasilitas perawatan yang memadai. - Edukasi dan Kampanye Hidup Sehat
Edukasi tentang pencegahan TBC, seperti kebersihan lingkungan, pola makan sehat, serta pentingnya ventilasi udara, perlu ditingkatkan. Kampanye yang efektif juga dapat membantu masyarakat memahami hubungan antara perubahan iklim dan penyebaran TBC, sehingga mereka lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan. - Kolaborasi Antar Bidang
Penanganan TBC dalam konteks perubahan iklim memerlukan kerja sama berbagai sektor, termasuk kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pemerintah perlu bekerja sama dengan lembaga internasional, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk menyusun kebijakan yang responsif terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan.
Sumber:
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/7536/6704
https://yki4tbc.org/perubahan-iklim-dan-notifikasi-kasus-tbc