TBC Ancam Anak-Anak Indonesia: Apa yang Perlu Kita Ketahui?
Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru, masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak. Pada tahun 2023 saja, hampir 10% dari total kasus TBC di Indonesia terjadi pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Angka ini cukup mengkhawatirkan dan menuntut perhatian serius dari kita semua.
Kenapa Kasus TBC pada Anak Meningkat?
Meskipun jumlah kasus TBC secara keseluruhan di Indonesia mengalami peningkatan, ini bukan berarti situasi semakin memburuk. Peningkatan jumlah kasus ini justru menunjukkan bahwa upaya deteksi dan pelaporan TBC semakin baik. Namun, kita tetap perlu waspada terhadap fluktuasi jumlah kasus pada anak-anak, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pandemi COVID-19 yang sempat mengganggu upaya penanggulangan TBC.
Siapa Saja yang Berisiko Tertular TBC?
Anak-anak, terutama balita, menjadi kelompok yang paling rentan terhadap infeksi TBC. Selain itu, anak-anak dengan kondisi kesehatan yang lemah, seperti anak-anak yang terinfeksi HIV atau mengalami gizi buruk, juga berisiko lebih tinggi. Sayangnya, banyak anak-anak yang meninggal setiap tahun akibat TBC.
Apa yang Sudah Dilakukan Pemerintah?
Pemerintah Indonesia telah berupaya keras untuk mengatasi masalah TBC, termasuk TBC pada anak-anak. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:
- Meningkatkan akses layanan kesehatan: Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa semua masyarakat, termasuk anak-anak, dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan untuk deteksi dan pengobatan TBC.
- Memperkuat peran komunitas: Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC, misalnya melalui kegiatan penyuluhan dan skrining.
- Kampanye edukasi: Pemerintah gencar melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC dan pentingnya deteksi dini.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Selain upaya pemerintah, kita sebagai masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah TBC. Beberapa hal yang dapat kita lakukan antara lain:
- Membawa anak ke dokter secara teratur: Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, termasuk TBC.
- Memberikan imunisasi BCG: Imunisasi BCG merupakan salah satu upaya pencegahan TBC pada bayi.
- Menjaga kebersihan lingkungan: Lingkungan yang bersih dan sehat dapat membantu mencegah penyebaran berbagai penyakit, termasuk TBC.
- Memperhatikan gizi anak: Anak-anak yang bergizi baik memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat untuk melawan infeksi, termasuk TBC.
TBC pada anak-anak adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian kita semua. Dengan bekerja sama, kita dapat mencegah dan mengatasi masalah ini.
Sumber
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240129/2644877/kasus-tbc-tinggi-karena-perbaikan-sistem-deteksi-dan-pelaporan/
- https://tbindonesia.or.id/peringatan-hari-tuberkulosis-sedunia-2024-gerakan-indonesia-akhiri-tuberkulosis-giat/
- https://tbindonesia.or.id/ayo-bersama-akhiri-tbc-indonesia-bisa-semangat-eliminasi-tbc-di-hari-tbc-sedunia-2023/
- https://www.kompas.id/baca/riset/2023/03/30/waspadai-peningkatan-kasus-tuberkulosis-pada-anak
- https://www.antaranews.com/berita/4074642/temuan-kasus-tbc-anak-di-indonesia-meningkat-sejak-tiga-tahun-terakhir