TBC Aktif dan Laten: Respons Kekebalan Tubuh Serta Hal-Hal yang Dapat Memicunya

Artikel

Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Meskipun penyakit ini lebih sering dikenal karena menyerang paru-paru, tidak semua infeksi berkembang menjadi penyakit yang aktif. Banyak individu yang terinfeksi Mtb berada dalam kondisi latent tuberculosis infection (TBC laten), di mana bakteri berada dalam tubuh, tetapi tidak menyebabkan gejala atau penularan. Salah satu perbedaan utama antara TBC aktif dan laten adalah bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons infeksi.

Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan respons kekebalan tubuh antara kedua kondisi tersebut:

1. TBC Laten: Bakteri Terkendali oleh Sistem Kekebalan Tubuh 

Pada orang dengan TBC laten, sistem kekebalan tubuh mereka mampu mengendalikan bakteri penyebab TBC, sehingga bakteri tetap "tertidur" dan tidak menyebabkan penyakit. Meskipun bakteri masih ada dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh membentuk lapisan pelindung (granuloma) di sekitar bakteri, sehingga mereka tidak bisa menyebar dan membuat orang tersebut sakit. Selama sistem kekebalan tubuh kuat, bakteri ini akan tetap terkendali.

2. TBC Aktif: Sistem Kekebalan Gagal Mengontrol Bakteri

Pada TBC aktif, lapisan pelindung yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh tidak lagi mampu menahan bakteri. Akibatnya, bakteri mulai tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, menyebabkan gejala seperti batuk, demam, dan lelah. Kondisi seperti infeksi HIV, gizi buruk, atau penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh bisa menyebabkan lapisan pelindung ini gagal, sehingga infeksi TBC menjadi aktif.

3. Risiko Aktivasi TBC Laten menjadi Aktif

Individu dengan TBC laten berisiko mengalami reaktivasi menjadi TBC aktif jika sistem kekebalan tubuh mereka melemah. Faktor-faktor seperti infeksi HIV, malnutrisi, diabetes, atau penggunaan obat-obatan imunosupresif dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mengendalikan Mtb, sehingga memungkinkan bakteri untuk kembali aktif dan menyebabkan penyakit. Selain itu, asap rokok dapat meningkatkan angka kejadian TB laten 2 kali lipat dibanding dengan tanpa asap rokok. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok maka angka kejadian TB juga meningkat akibat zat beracun yang diperoleh dari hasil pembakaran rokok. Oleh karena itu, merokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga imunitas menurun dan mudah terinfeksi.

Perbedaan mendasar antara TBC aktif dan laten terletak pada bagaimana sistem kekebalan tubuh menanggapi infeksi. Pada TBC laten, tubuh berhasil mengendalikan bakteri Mtb, sedangkan pada TBC aktif, respons kekebalan tubuh gagal menahan bakteri, yang mengakibatkan penyebaran infeksi. Memahami mekanisme ini penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan, terutama dalam melindungi individu yang rentan dari risiko reaktivasi TBC laten menjadi TBC aktif.

sumber:

  • World Health Organization. (2023). Latent TB Infection: Updated and Consolidated Guidelines for Programmatic Management. WHO.
  • Analisis Deskriptif Efek Samping Penggunaan Obat Anti Tuberculosis Pada Pasien Tbc Di Rsud Dr. Pirngadi Medan

Tags :
penanggulanganTB,TBC,TBC Aktif,TBC Laten,Tuberculosis
Share This :