Yogyakarta, 10 Juni 2024 – Upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia terus menghadapi banyak tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah tingginya angka pasien yang putus berobat, yang berkontribusi pada rendahnya angka keberhasilan pengobatan serta meningkatnya risiko penularan Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) di masyarakat.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan pasien TB putus berobat adalah kondisi fisik mereka yang lemah, yang sering kali mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan kesulitan ekonomi. Keadaan ini membuat pasien kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan akan makanan bergizi, yang sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan mereka. Untuk membantu mengatasi masalah ini, diadakan intervensi berupa pemberian makanan tambahan kepada pasien TB RO di Daerah Istimewa Yogyakarta. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pasien TB RO dalam memenuhi kebutuhan gizinya, sehingga dapat mendukung kesembuhan mereka dan mengurangi angka putus berobat.
Kegiatan ini menargetkan 100 orang pasien TB resisten obat dan pendamping pasien di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses penggalangan donasi berlangsung selama bulan Ramadhan, dengan pembagian paket sembako menjelang Lebaran. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan fokus utama pada pasien TB RO yang berada di bawah pengawasan layanan kesehatan setempat.
Donasi dibuka selama bulan Ramadhan, mengajak partisipasi masyarakat untuk memberikan dukungan dalam bentuk sumbangan pangan. Paket sembako yang berisi makanan bergizi kemudian akan dibagikan kepada pasien TB RO dan pendampingnya menjelang Lebaran. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi pasien dan memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung proses pengobatan TB.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya membantu pasien secara langsung, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan terhadap pasien TB dan upaya bersama dalam menanggulangi TB di Indonesia. Tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Peningkatan kesadaran, dukungan, dan intervensi yang tepat sangat diperlukan untuk mengurangi angka penularan dan memastikan kesembuhan pasien. Mari bersama-sama kita bantu mewujudkan Indonesia bebas TB.
***
Siaran pers ini diterbitkan oleh Yayasan Terbesar Yogyakarta, Bakrie Center Foundation. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Kak Mufi (Terbesar)
Website : bcf.or.id
terbesarjogja.com
Instagram : @bakriecenter
@Terbesar_tbc_yogyakarta
Twitter : @bakriecenter
Facebook : Bakrie Center Foundation
LinkedIn : Bakrie Center Foundation
Youtube : Bakrie Center Foundation
