Sejarah Penemuan Penyakit Tuberkulosis oleh Robert Koch 

Artikel

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi paling mematikan dalam  sejarah manusia. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang pertama kali  diidentifikasi oleh Robert Koch pada akhir abad ke-19.

Tanda-tanda tuberkulosis ditemukan pada mumi Mesir Kuno yang diperkirakan berusia  lebih dari 4.000 tahun. Bukti sejarah menunjukkan bahwa gejala mirip TB telah disebutkan  dalam tulisan-tulisan kuno dari berbagai peradaban. Penyakit ini dikenal dengan berbagai  nama, seperti phthisis dalam bahasa Yunani yang berarti "menghilang", mengacu pada  karakteristik penurunan berat badan drastis yang dialami pasien TB.

Selama Abad Pertengahan, TB dikenal sebagai "penyakit pembuangan" karena tanda tanda penyakit yang membuat penderitanya kehilangan berat badan secara drastis. Pada saat  itu, TB sangat menjamur di Eropa karena belum ada pemahaman ilmiah mengenai  penyebabnya.

Pemahaman TB sebagai penyakit menular ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Robert  Koch, pada tahun 1882. Koch berhasil mengisolasi bakteri Mycobacterium tuberculosis menggunakan metode pewarnaan khusus, yang membuat bakteri tersebut terlihat di bawah mikroskop. Penemuan ini memperkuat teori kuman penyakit (germ theory) dan membantu  mengakhiri keyakinan lama bahwa TB disebabkan oleh faktor lingkungan atau keturunan. 

Meskipun identifikasi penyebab TB telah berhasil dirumuskan pada akhir abad 19,  pengobatan TB yang efektif baru dapat ditemukan pada tahun 1921. Saat itu, vaksin Bacille  Calmette-Guérin (BCG) dikembangkan di Perancis sebagai metode pencegahan TB. Vaksin ini  terus digunakan hingga hari ini. Penemuan antibiotik seperti streptomisin pada tahun 1944  merupakan penemuan obat pertama yang efektif untuk mengobati TB.

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, muncul tantangan baru dalam penanganan  TB. Munculnya TB-RO yang resisten terhadap obat menjadi ancaman serius terhadap  kesehatan global. Hal ini memotivasi peneliti untuk mengembangkan terapi dan obat baru, serta  memperbarui pendekatan diagnostik yang lebih cepat dan akurat. 

Penemuan TB dan pengembangannya mencerminkan kemajuan besar dalam ilmu  kedokteran dan mikrobiologi. Sejak ditemukannya bakteri penyebab oleh Robert Koch hingga  pengembangan antibiotik modern dan pendekatan diagnostik canggih, upaya global dalam  memerangi TB terus berjalan. Meskipun tantangan seperti resistensi obat menjadi ancaman,  perkembangan teknologi dan riset memberikan harapan baru dalam penanganan TB di masa  depan.

Daftara Pustaka

  • Lawn, S. D., & Zumla, A. I. (2011). Tuberculosis. Lancet, 378(9785), 57–72.  doi:10.1016/S0140-6736(10)62173-3
  • WHO. (2020). Global Tuberculosis Report 2020. World Health Organization. Retrieved  from https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports 
  • Barry, C. E., et al. (2009). The spectrum of latent tuberculosis: rethinking the biology  and intervention strategies. Nature Reviews Microbiology, 7(12), 845-855.  doi:10.1038/nrmicro2236

Tags :
Sejarah TB,TBC
Share This :