Yayasan Terbesar Yogyakarta bersama mahasiswa magang MBKM CLP 9 Bakrie Center Foundation sukses menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO), pendamping pasien, serta tenaga kesehatan di RSUD Wonosari. Kegiatan yang berlangsung pagi hingga menjelang siang ini juga diisi dengan cek kesehatan, pembuatan ecoprint, dan sosialisasi aplikasi Lapor TBC, yang dirancang khusus untuk mendukung pasien TBC dan pendamping mereka.
TBC Resisten Obat (TB RO) merupakan salah satu jenis TBC yang memerlukan perhatian khusus karena tidak dapat diobati dengan obat TBC standar. Yayasan Terbesar Yogyakarta bekerja sama dengan mahasiswa MBKM CLP 9 Bakrie Center Foundation untuk menginisiasi kegiatan edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran, keterlibatan, dan dukungan yang lebih komprehensif bagi pasien TB RO dan keluarga mereka.
Kegiatan dimulai dengan sesi FGD yang melibatkan 13 pasien TB RO dan pendamping mereka. Diskusi ini memberikan ruang bagi pasien dan keluarga untuk berbagi pengalaman, berbagi dukungan, dan berdiskusi dengan tenaga kesehatan mengenai pengelolaan proses pengobatan mereka. Selain itu, pasien juga mengikuti cek kesehatan sebagai bagian dari pemantauan kondisi mereka. Acara semakin menarik dengan kegiatan pembuatan ecoprint, yang bertujuan memotivasi pasien melalui kegiatan kreatif yang ramah lingkungan. Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan sosialisasi tentang aplikasi Lapor TBC, yang mempermudah akses terhadap informasi pelayanan kesehatan, khususnya bagi pasien TBC dan pendamping.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan TBC, termasuk kasus TB RO yang membutuhkan pengelolaan khusus. Aplikasi Lapor TBC yang disosialisasikan dalam kegiatan ini memudahkan pelaporan pelayanan kesehatan terdekat, termasuk fasilitas untuk melaporkan masalah pelayanan dan menyediakan dukungan psikologis bagi pasien.
